Pin Retained

shape image

Pin Retained

 Pin retained restoration

  • Definition

    any restoration which requires the placement of pin/pins in dentin in order to provide retention and/or resistance form to the restoration

  • Treatment of Badly Broken Tooth

    • Evaluasi secara biologis dan mekanis
    • Status pulpa dan periodonsium harus dievaluasi
    • Keterlibatan pulpa atau tidak
      • Pulpa tidak terlibat
        • pin
        • inlay
        • onlay
      • Pulpa terlibat
        • pulotomi
        • pulpektomi
        • pin
        • full crown
        • Gigi anterior atau posterior
  • History

    1958→ memerlukan pin untuk resistensi dan retensi pada restorasi

  • Bahan Pin

    Pin harus tahan karat/korosi

    campuran titanium-baja tahan karat. Diameter: 0,35-0,8 mm dan panjang: ± 5 mm

  • indikasi

    • gigi rusak parah
    • Prognosis dipertanyakan (restorasi terkontrol pada gigi dengan pulpa atau prognosis periodontal yang dipertanyakan
    • Fondasi dibawah restorasi tetap
    • Gigi vital
    • Pin diperlukan pada gigi dengan karies yang luas dan dalam
    • Sulit memperoleh retensi yang cukup (gigi rusak parah/karies parah)
    • Ekonomi
  • Contraindication

    • Masalah oklusal
    • Estetika (jarang digunakan gigi anterior (teknik bonding)
    • Kesulitas akses dalam alur horizontal kelas V pada aspek gingiva dan oklusal
  • Advantage

    • Mempertahankan struktur gigi
    • Menghemat waktu dibandingkan restorasi cor
    • Ekonomi
    • Resistensi yang lebih besar dan bentuk resistensi
  • Disadvantages

    • Fraktur mikro dentinalis atau crazing (garis reta) di dentin
    • Menurunkan tahanan retak
    • kekuatan restorasi amalgam berkurang
    • Kebocoran mikro di sekitar pin
    • Perforasi pulpa atau ekst. struktur gigi
    • Kesulitan mencapai kontur yang tepat
  • Macam/tipe Pin

    • Pin yg disemenkan (cemented pins)
    • Pin genggaman halus (friction locked pins)
    • Pin yang menyekrup sendiri (self threaded pin

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/dc549036-1120-4e46-9415-d6f37927c7d1/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4b18eecb-132a-4c9b-a61f-2569c9b839ce/Untitled.png

  • Persyaratan penempatan pin

    • Pins are always placed in dentin
    • Merupakan ketentuan umum bahwa kedalaman pin harus mendekati 2-2,5 mm dan diameternya berkisar 0,5-0,7 mm.
    • Jumlah, sudut dan posisi pin harus diperhitungkan operator tergantung jaringan gigi yang hilang
    • Pin diletakkan pada dentin, jangan di email atau di pertautan email-dentin.
    • Sebagian pin masuk ke dentin dan sisanya tetap menonjol di luar gigi, yg kemudian ditutup dengan amalgam/komposit.
    • Jauh dari daerah bifurkasi gigi
    • Sejajar dengan permukaan luar gigi sehingga tidak mengenai jaringan periodontal
    • Terletak pada daerah dengan massa amalgam atau komposit yang tebal
    • Letaknya dekat dengan garis proksimal
  • Drill, Pin, Wrench

    • Drill

      Hal yang harus dingat saat menggunakan dril:

      • Dril diputar dgn putaran lambat (low speed)
      • Dril harus tajam
      • Dril harus sering ditarik dari tempat pemburan agar serbuk dentin ikut keluar
      • Mempertahankan tumpuan tangan yg baik agar tidak terjadi gerakan tak terkontrol
    • Pin

      • Sering pin terlalu panjang 🡪 dipendekkan 🡪 tidak menonjol keluar melalui bahan restorasi 🡪 pemotong kawat yg kecil atau bur bersudut tajam.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/966f4241-ba46-45f5-80de-3c268ccdbf00/Untitled.png

      • Dalam banyak situasi, perasaan taktil sangat bermanfaat dlm pemasangan pin. Ini berarti bahwa penyekrupan pin ke posisinya sebaiknya dilakukan dgn manual, bukan dgn henpis.
      • Pin dibuat dengan galur yg dalam utk melekatkannya ke dalam dentin pd ujung yg satu dan bahan restorasi pd ujung yg lain.
      • Mempreparasi lubang pin dan memasangkan pin🡪prosedur yg menuntut ketepatan.
      • Lubang terlalu besar🡪ulir pin tidak mencengkeram dinding.
      • Lubang terlalu kecil🡪pin terlalu cekat.

      Penggunaan teknik pin yg tepat harus membatasi seluruh pengeburan dan pemasangan pin dalam batas elastisitas dentin. Berlebihan🡪garis fraktur kecil pd dentin.

    Dentin

  • Peralatan yg dibutuhkan utk pemasangan pin

    Dril

    Pin

    Wrench (obeng)

    Tergantung pd sistem pin yg digunakan, dan jenis ukurannya.

    Henpis khusus, pengukur kedalaman,bur dgn pembatas, dll merupakan peralatan pilihan yg dpt membantu operator.

    • Untuk menghindari pin/drill patah,jgn masukkan drill ke dalam lubang pin tanpa diputar.
      • Lubang pin terlalu besar:
      • Dalamkan lubang, dan masukkan pin baru
      • Ulangi pengeburan, dan gunakan pin lebih besar
      • Semenkan pin pada tempatnya

    Agar pin tidak menjulur keluar diantara batas akhir preparasi, harus dibengkokkan dgn melengkungkannya sedikit demi sedikit menggunakan alat pembengkok khusus.

    • Bur tidak mau memotong, karena:

      Dril berputar pada arah yg salah

      Dril tersebut tumpul

      Ujung dril mengenai email atau bahan komposit.

      jika harus di email, gunakan bur bulat no.½

    Pin dgn diameter besar lebih kaku dibandingkan yg kecil dan memberikan tahanan terhadap pergeseran lateral yg lebih baik.

    Dari segi estetik, 2 pin kecil lebih baik daripada 1 pin besar.

    Bila tonjol gigi hilang dan permukaan aksial telah diganti, pada umumnya digunakan 1 pin utk masing2 tonjol yg hilang dan 1 pin utk masing2 permukaan proksimal yg hilang.

    Jika dinding bukal atau lingual hilang, diperlukan 2 pin.

    Walaupun demikian, satu pin utk setiap tonjol bukanlah merupakan aturan yg pasti.

  • Kegagalan

    Gigi pecah , pin dalam dentin

    Pin lepas dari dentin

    Pin patah

    Tumpatan lepas dari pin

    Tumpatan pecah, kegagalan pada tumpatannya sendiri

  • Pengaruh Pin Terhadap Pulpa

    • umumnya + tanpa efek samping
    • Histologis

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now