Preventive Resin Restoration

shape image

Preventive Resin Restoration

 fissure selant= tidak ada karies

prr= dikit

klas 1= semua terkana karis

Pit and Fissure Sealant

  • Indikasi

    No caries

    Pit dan fisur yang dalam dan retentiv

    Gigi dapat diisolasi

    Pada anak dengan resiko caries tinggi, sebaiknya juga dilakukan fisure sealant pada gigi premolarnya

  • Kontra indikasi

    Gigi dengan karies

    Belum erupsi sempurna

  • Teknik Aplikasi

    • Pulas permukaan oklusal dengan brush dan pumice. Hingga bersih.
    • Pasien diinstruksikan berkumur.
    • Isolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan.
    • Etsa 60 dtk
    • Cuci 20 dtk dan keringkan
    • Reisolasi gigi dengan cotton roll pada 1 kwadran dan keringkan.
    • Jika permukaan enamel tidak tampak putih, etsa ulang.
    • Aplikasi bahan sealant, hindari gelembung udara
    • Polimerisasi sinar visible 15-20 detik
    • Periksa oklusi dengan. articulating paper
    • Jika ada peninggian gigit, hilangkan dengan menggunakan round 12-fluted carbide atau bur diamond
  • Faktor Keberhasilan

    Etsa yang adekuat.

    Post-etch washing.

    Permukaan enamel harus bersih dan kering sebelum aplikasi sealant. (Jangan sampai terkontaminasi saliva)

    Intensitas dan durasi light curing untuk komplit polimerisasi.



Preventive Resin Restoration

  • PRR

    • Mempertahankan Struktur jaringan yang sehat
    • Pit / Fissure yang karies ditumpat komposiat
    • Pemberian sealant diatas tumpatan komposit, pit dan fissure yg tdk terkena karies
    • Ketahanan seperti amalgam
    • Pengambilan jaringan gigi seminimal mungkin
  • Indikasi

    Lesi dangkal sebatas enamel

    Lesi sebatas dentin

    Lesi klas I dengan ukuran kecil

  • Tipe

    • A

      Karies sebatas enamel

      • Sealant
      • Teknik Aplikasi
        1. menggunakan masker terlebih dahulu kemudian handscoon
        2. pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice
        3. irigasi dengan air dan keringkan
        4. Gambar outline kavitas
        5. Tahap preparasi:
          • Preparasi oklusal dengan menggunakan round diamond bur ukuran 1⁄4 atau 1⁄2 untuk menembus kavitas sebatas enamel,
          • dinding kavitas dengan fissure bur dan haluskan dasar kavitas dengan inverted bur.
          • Menghaluskan seluruh permukaan bidang preparasi dengan fine finishing diamond bur.
        6. Etsa pada kavitas, pit, dan fissure dengan memakai aplikator, diamkan selama 15-30 detik. Bilas permukaan gigi yg dietsa dan keringkan permukaan gigi dengan chip blower/ three way syringe . Reisolasi gigi dengan cotton roll, keringkan dan pastikan permukaan enamel terlihat kering keputih-putihan (chalky white). Jika permukaan enamel tidak tampak putih, etsa ulang.
          • Mengulas kavitas dengan bahan bonding menggunakan cotton pellet/kuas, kemudian dikeringkan dengan chip blower/ three way syringe supaya merata dan disinar selama 10-20 detik.
        7. Aplikasi sealant: aplikasi bahan sealant pada kavitas, pit, dan fissure dengan menggunakan aplikator (sonde bengkok/tip aplikator) hindari gelembung udara. Polimerisasi sinar visible 20-40 detik.
        8. Tahap finishing: Evaluasi semua permukaan gigi dengan sonde bengkok, lepas cotton roll, cek oklusi dengan articulating paper, pasien diminta menggerakkan rahang ke kanan, kiri, depan , dan belakang, apabila ada warna articulating paper yang tebal dikurangi menggunakan fine finishing diamond bur hingga oklusi normal. Lakukan polishing dengan bur poles arkansas
        9. KIE: Jaga kebersihan mulut, jika tumpatan lepas kembali kontrol, kontrol rutin 3-6 bulan
    • B

      Karies melibatkan dentin kecil yang dangkal

      • Basis: Semen Zinc Phosphat
      • Teknik Aplikasi
        1. menggunakan masker terlebih dahulu kemudian handscoon
        2. pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice
        3. irigasi dengan air
        4. isolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan
        5. gambar outline kavitas
        6. Tahap preparasi:
          • Verbalkan dan lakukan preparasi dari arah oklusal dengan menggunakan round diamond bur ukuran 1 atau 2 untuk menembus kavitas pada dentin,
          • dinding kavitas dengan fissure bur dan haluskan dasar kavitas dengan inverted bur.
          • menghaluskan seluruh permukaan bidang preparasi dengan fine finishing diamond bur.
        7. Aplikasi basis semen phosphate ke dalam kavitas jika kedalaman karies mengenai dentin agak dalam. Jika karies hanya mengenai dentin dangkal tidak perlu basis.
        8. Tahap etsa dan bonding:
          • mengulas etsa pada kavitas, pit, dan fissure menggunakan aplikator selama 15-30 detik, mencuci permukaan gigi yang dietsa tadi dengan air.
          • keringkan dengan chip blower / three way syringe.
          • isolasi gigi dengan cotton roll dan pastikan permukaan enamel terlihat kering keputih-putihan.
          • Mengulas kavitas dengan bahan bonding menggunakan cotton pellet/kuas, kemudian dikeringkan dengan chip blower/ three way syringe supaya merata dan disinar selama 10-20 detik.
        9. Aplikasi komposit dan sealant:
          • Aplikasi komposit filled ke dalam kavitas hingga bentuk sesuai dengan anatomi gigi.
          • Disinar selama 20-40 detik.
          • Aplikasi bahan sealant komposit unfilled diatas restorasi dan pada pit dan fissure dengan menggunakan aplikator (sonde bengkok/ tip aplikator) hindari gelembung udara.
          • Polimerisasi sinar visible 20-40 detik
        10. Tahap finishing:
          • evaluasi semua permukaan gigi dengan sonde bengkok,
          • lepas cotton roll,
          • cek oklusi dengan articulating paper, pasien diminta menggerakkan rahang ke kanan, kiri, depan , dan belakang, apabila ada warna articulating paper yang tebal dikurangi menggunakan fine finishing dimanod bur hingga oklusi normal.
          • Lakukan polishing dengan enhance/ arkansas/ fine finishing
        11. KIE: Jaga kebersihan mulut, jika tumpatan lepas kembali kontrol, kontrol rutin 3-6 bulan.
        12. PRR C

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/f3763e27-c7be-4afe-ab06-774e6632c95e/Untitled.png

    • C

      Karies yang melibatkan dentin yang lebih dalam

      • Liner Calcium hydroxide/ GIC

      • Teknik Aplikasi

        ( Umumnya memerlukan anestesi lokal )

        1. menggunakan masker terlebih dahulu kemudian handscoon

        2. Persiapan prosedur PRR C : pulas permukaan gigi dengan brush dan pumice, irigasi dengan air dan keringkan

        3. Gambar outline kavitas

        4. Tahap preparasi:

          • preparasi dari arah oklusal dengan menggunakan round diamond bur ukuran 1 atau 2 untuk menembus kavitas pada dentin dalam,
          • haluskan dasar kavitas dengan inverted bur dan dinding kavitas dengan fissure bur.
          • menghaluskan seluruh permukaan bidang preparasi dengan fine finishing diamond bur.
        5. Tahap Liner dan Basis:

          • Isolasi gigi dengan cotton rolls dan keringkan dengan chip blower.
          • Kemudian aplikasi liner Ca(OH)2 pada dentin yang terbuka menggunakan hand instrument ball pointed.
          • Setelah itu aplikasi basis cement phosphate ke dalam kavitas.
        6. Tahap etsa dan bonding:

          • mengulas etsa pada kavitas, pit, dan fissure menggunakan aplikator selama 15-30 detik,
          • Mencuci permukaan gigi yang dietsa tadi dengan air.
          • keringkan dengan chip blower/three way syringe.
          • Isolasi gigi dengan cotton roll dan pastikan permukaan enamel terlihat kering keputih-putihan.
          • Mengulas kavitas dengan bahan bonding menggunakan cotton pellet/kuas, kemudian dikeringkan dengan chip blower/ three way syringe supaya merata dan disinar selama 10-20 detik.
        7. Aplikasi komposit dan sealant:

          • aplikasi komposit filled ke dalam kavitas hingga bentuk sesuai dengan anatomi gigi dan disinar selama 20-40 detik.
          • Aplikasi bahan sealant komposit unfilled diatas restorasi dan pada pit dan fissure dengan menggunakan aplikator (sonde bengkok) hindari gelembung udara. Polimerisasi sinar visible 20-40 deti
          1. Tahap finishing
          • evaluasi semua permukaan gigi dengan sonde bengkok,
          • lepas cotton roll,
          • cek oklusi dengan articulating paper, pasien diminta menggerakkan rahang ke kanan, kiri, depan , dan belakang, apabila ada warna articulating paper yang tebal dikurangi menggunakan fine finishing diamond bur hingga oklusi normal. Polishing dengan bur poles arkansas/ enhance / fine finishing.
          1. KIE: Jaga kebersihan mulut, jika tumpatan lepas kembali kontrol, kontrol rutin 3-6 bulan
  • TEHNIK APLIKASI

    • Isolasi
      1. Preparasi kavitas
      1. Pengetsaan dan liner
      1. Penumpatan / aplikasi
      1. Evaluasi

Superior mechanical properties




Fluoride Topikal

  • pertimbangan: karies

  • Aplikasi Topikal dari F

    Untuk masyarakat yang tidak mendapat manfaat dari fluoridasi air minum (pedesaan), manfaat kerja F tergantung pada metode terapi sistemik lain: fluoridasi air minum sekolah, tablet fluor.

    Atau beberapa terapi F secara topikal: penggunaan topikal aplikasi F di ruang kerja dokter gigi dan pemakaian sendiri pasta gigi yang mengandung F.

  • Beberapa Variasi yang berhubungan dengan Topikal Aplikasi Fluoride

    • Sifat F
    • Konsentrasi F
    • Jumlah aplikasi:
  • Prosedur Perawatan

    • Teknik Knutson

      Banyak dianjurkan khususnya untuk NaF 2%.

      • Visit 1

        Semua karies ditutup sementara, lalu diberi disclosing agent

        Gigi dipulas / dibersihkan (pumice, rubber cup, brush, dental floss)

        Kumur

        Gigi diisolasi (cotton roll) RA/RB pada satu sisi pada sulcus bikal atas dan bawah serta di lingual

        Pasang saliva ejector

        Gigi dikeringkan (air spray)

        Ulaskan larutan NaF 2% pada permukaan gigi (termasuk proksimal) dengan cotton aplikator

        Larutan dibiarkan mengering 3-5 menit

        Pindah ke sisi lain

      • Visit 2 (selang 1 minggu)

        Ulangi prosedur yang sama tanpa pemulasan gigi

    • Single Application Technique

      Dianjurkan untuk SnF2 8% dan AsFp

      • Terdiri dari :

        Urutan = teknik Knutson, beda : pada pengulasan larutan SnF2 8% gigi dibiarkan basah dengan cara mengulasinya tiap 15-30 detik selama 4 menit.

        Setelah selesai diinstruksikan untuk tidak minum, makan, atau kumur selama 30 menit.

        • Reaksi F pada enamel bagian luar setelah perawatan topikal dapat terlepas oleh karena :

          • Gesekan makanan mengunyah.
          • Penyikatan gigi dengan pasta tanpa F.
          • Pemindahan ion-ion F dari enamel ke lingkungan sekitar.

          Oleh karena itu dianjurkan pemakaian pasta gigi yang mengandung F → untuk memelihara kadar F dalam enamel tetap tinggi.

    • TAF Gel

      1. Semua gigi yang ada kariesnya ditumpat sementara. Permukaan gigi dipulas dengan pumice menggunakan brush. irigasi. keringkan.

      Kalau dentin dalam= iritasi

      1. Aplikasi gel sebanyak 1/3 bagian ke dalam sendok cetak RA/RB. kemudian masukkan ke dalam rongga mulut secara bersama. mengoklusikan selama 60 detik. membersihkan kelebihan gel dengan cotton pellet
      2. Instruksi pasien: Tidak boleh makan. minum. berkumur dan sikat gigi selama 30 menit Ulangi kembali 3-6 bulan.




Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now