Prosedur Diagnosis Orthodonti

shape image

Prosedur Diagnosis Orthodonti

  

1. Analisa Umum

  • Ananemsis

    keluhan utama pasien

  • Keadan Umum

    • BB Indeks massa tubuh (IMT) = Berat badan (kg)/ TB Tinggi badan (m)2
    • MT <17 (Gizi kurang, sangat kurus)
    • 17.0 – 18.5 (Gizi kurang, kurus
    • 18.5 – 25.0 (Gizi baik,normal)
    • 25.0 – 27.0 (Gizi lebih, gemuk)
    • 27.0 (Gizi lebih, sangat gemuk)

  • Analisa Umum

    • Identitas pasien
    • Nama pasien
    • Alamat
    • jenis kelamin
    • umur
    • Keadaan sosial
    • RIWAYAT KESEHATAN PASIEN DAN KELUARGA
    • RAS / KELOMPOK ETNIS
    • BENTUK SKelet
    • ALERGI
    • KELAINAN ENDOKRIN
    • TONSIL
    • PENYAKIT ANAK-ANAK
    • CIRI MALOKLUSI KELUARGA
    • KELAINAN SALURAN PERNAFASAN
    • TINDAKAN OPERASI
  • BENTUK SKELET

      1. Endomorfik : Pendek, berlemak yang tebal
    • 2. Mesomorfik : berotot
      1. Ektomorfik :langsing dengan sedikit jaringan otot

    → mengetahui gizi

2. Analisa Lokal

  • Ekstra Oral

  • Tipe Kepala

    dengan mengukur indeks sefalik

    titik anatomis untuk mengukur indeks sefaliks

    • Titik byzygomatic supramastoideus
    • Titik GI (Glabela)
    • Titik occipital
    • Mengukur lebar kepala
    • Mengukur panjang kepala
    • Rumus Indeks sefalik
  • Tipe Wajah

    • Titik N (Nasion)
    • Titik Bizygomatik
    • Titik Gnation
    • Mengukur tinggi wajah
    • Mengukur lebar wajah
    • Rumus Indeks Wajah
    • Tipe wajah hasil pengukuran indeks wajah
  • Bentuk Kepala

  • Tonus Bibir Atas

  • Tonus Bibir Bawah

  • Tipe profil

    • Pemeriksaan ini dapat mengetahui proporsi skeletal jurusan antero posterior, vertikal
    • Berdasarkan Graber
    • Analisis profil wajah menurut Graber menghasilkan 3 tipe profil wajah, yaitu :
  • Simetris Wajah

    • simetris
    • pemeriksaan ini dilihat dari depan
    • proporsi lebar mata, hidung, dan mulut
    • Langkah2 Simetris Wajah
    • Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kesimetrisan wajah
  • Pemeriksaan proporsi vertikal wajah

    titik anatomis yang digunakan

    • titik trichion/hairline
    • titik glabella
    • titik subnasal
    • titik menton

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/e19878cc-0805-4dc5-906a-6559fa0a557e/Untitled.png

    • Interpretasi hasil pemeriksaan proporsi vertical wajah

3. Intra Oral

  • Kebersihan Mulut

    ada luka, bersih gak

  • Frenulum Labii Superior

    • Dilakukan untuk mengetahui posisi pelekatannya pada marginal gingiva serta ketebalannya dengan Blanche Test

    • Cara

      Tarik bibir kedepan dan keatas , memeriksa bagian palatal menggunakan kaca mulut untuk melihat perlekatan frenulum labii superior dengan papila insisivus

    • Tinggi

      jika letak frenulum menyatu dengan papila insisivus sehingga papila insisivus terlihat pucat

    • Sedang

      letak frenulum labialis terletak pada attached gingiva ( diantara mucobuccal fold dan papla insisivus )

    • Rendah

      jika letak frenulum labialis mendekati pada mucobucofold

  • Frenulum Labii Inferior

  • Lidah

    = Pemeriksaan lidah meliputi ukuran , bentuk dan fungsi

    • Mikroglosi
    • Makroglosi ,tanda klinis lidah yang terlalu besar thd lengkung gigi adalah adanya scalopping yaitu adanya cetakan gigi pada tepi luar lidah
  • Palatum

    • Sempit, panjang, dalam
    • Dapat diukur dengan indeks korkhaus yaitu garis vertikal yang tegak lurus terhadap raphe palatina yang berjalan dari permukaan palatum ke permukaan oklusal pada garis intermolar menurut Pont.
    • Indeks tinggi Palatum = Tinggi palatum x 100/ Jarak intermolar Pont
    • Nilai ideal = 42%
    • <42% = Palatum dangkal
    • 42%= Palatum tinggi

    • Pengukuran Kedalaman Palatum
      • Mengukur tinggi palatum dengan jangka sorong pada bagian no 3

      • Tinggi palatum diukur secara vertikal dari permukaan dasar palatum

      • Sampai permukaan oklusal pada lebar lengkung posterior/garis intermolar menurut Pont (mengukur jarak horisontal antara fossa mesial M1 permanen kiri RA sampai dgn fossa M1 permanen kanan RA)

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/8b556845-5fd5-43b9-b5d6-dff382ff6794/Untitled.png

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/517b0500-f4a7-46a8-9b4e-5767d09c80c6/Untitled.png

        https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/0b83156d-d093-42b9-b909-46051d1e8582/Untitled.png

  • Fonetik

  • Garis Tengah Geligi Atas

  • Garis Tengah Geligi Bawah

  • Kurva spee

    Kurva Spee (curve of spee) merupakan garis lengkung yang menghubungkan insisal insisivi dengan bidang oklusal molar terakhir pada rahang bawah

    • Macam2 kedalaman

      Normal: 2-4mm

      Datar: ≤2mm

      Dalam/cekung ≥4mm

    • Bagian anatomis untuk mengukur curve of spee

      • Insisal edge insisif sentral /tepi insisal dari insisive sentral
      • Cusp distal gigi molar paling posterior
      • Cusp terdalam pada gigi yang terletak diantara insisif sentral dan molar paling posterior
    • Mengukur kedalaman curve of spee

      Mengukur jarak vertikal dari cusp terdalam sampai menyentuh garis imajiner yang ditarik dari insisal edge gigi insisif sentral sampai dengan cusp distal gigi molar paling posterior

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ed050d7e-7fa7-40e1-8a4d-b5b707c4cf43/Untitled.png

      inciciv central-distal molar terakhir

  • Pemeriksaan Median Line

    • Pasien didudukkan pada posisi istirahat dengan kepala menghadap lurus kearahhh depan
    • Menentukan titik Glabela
    • Menentukan titik Philtrum
    • Meletakkan benang dikedua titik tsb
    • Menentukan garis tengah geligi atas interinsisivus atas
    • Menghitung jarak median line terhadap garis tengah geligi atas
    • Menentukan garis tengah geligi bawahh
    • Menghitung jarak median line terhadap garis tengah geligi bawah
    • Memindahkan garis median yang dibuat pada wajah ke model studi
  • Keadaan Gigi Geligi

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4aebd586-6083-4296-bc70-db3094390a93/Untitled.png

3.Analisa Fungsional

  • Freeway space

    jarak interoklusal pada waktu posisi istirahat ke oklusi sentrik

    1. Mendudukkan pasien dengan kepala menghadap lurus kearah depan Menentukan 1 titik di ujung hidung dan 1 titik di dagu
    2. Menginstruksikan pasien untuk rest posisi dan menghitung jarak kedua titik di hidung dan dagu
    3. Menginstruksikan pasien untuk oklusi sentris dan menghitung jarak kedua titik di hidung dan dagu
    4. Menghitung Freeway space = selisih jarak kedua titik (pada ujung hidung dan dagu) saat rest posisi dan saat oklusi sentris

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/ce912cfa-2752-4aeb-9bf0-02cab49f1bea/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/4aa1564a-ad2a-4122-8fc5-782bd42cff8f/Untitled.png

  • Path of closure

    • Definisi
    • Tidak normal
    • Cara Pemeriksaan Path of Closure
  • Sendi TMJ

    • Indikator penting fungsi sendi TMJ adalah : -
    • Cara memeriksa adalah dengan dilakukan palpasi yaitu ada rasa sakit atau tidak
  • Pola Atrisi

4. Analisa Radiologis

  • Foto sefalometri
  • foto panoramik

5. Analisa Model

  • diagnosa maloklusi
  • macam perawatan
  • rencana perawatan
  • prognosa perawatan
  • peranti yang dibutuhkan
  • ringkasan
  • catatan khusus
  • desain peranti

Post a Comment

© Copyright 2019 DENTSIVE: materi dan soal kedokteran gigi

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now